Pemilihan Presiden Amerika Serikat di tahun 1864 adalah pertaruhan luar biasa bagi Abraham Lincoln dan cita-cita besarnya untuk menghapuskan perbudakan di seantero federasi. Perang sipil telah lebih dahulu pecah antara Utara yang pro amandemen dan Selatan yang pro perbudakan.
Ditengarai, lawan Lincoln akan 'setengah hati' memperjuangkan amandemen ini. Kandidat lawan di kubu sebelah sudah diprediksi akan memilih berdamai dengan Konfederasi di "selatan". Mungkin … akan sia-sia saja selama ini perjuangan untuk melepaskan Amerika Serikat dari belenggu perbudakan.
Pemilihan 1864 berlangsung di tengah-tengah perseteruan sengit Perang Sipil
antara The Union vs Konfederasi.
- All that glisters is not gold
- Often have you heard that told
- Many a man his life hath sold
- But my outside to behold
- Gilded tombs do worms enfold.
Abraham Lincoln akhirnya berhasil terpilih kembali dan terus memperjuangkan amandemen dan menuntaskan Perang Sipil dengan "selatan" di musim semi tahun 1865.
Harga yang harus dibayar Lincoln untuk perjuangannya memusnahkan perbudakan sangat mahal … nyawanya sendiri. Lincoln tewas terbunuh beberapa hari setelah Konfederasi menyerah dan mengakhiri 4 tahun Perang Sipil yang berlangsung sejak tahun 1861 silam.
Lincoln ditembak dari jarak dekat oleh seorang ekstrimis pro perbudakan saat tengah menonton pertunjukan dalam teater
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.